Sabtu, 08 Januari 2022

HIDUP INI SEPERTI SECANGKIR KOPI


Tidak terasa hari terus berganti dan kita telah memasuki Tahun 2022. Duduk sendiri di Cafe sambil menikmati secangkir kopi adalah sesuatu yang membosankan, tetapi jangan sia-siakan hidup ketika semua telah meninggalkan kita. Ada sebuah makna dari Kopi yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup.

Pada suatu ketika sekelompok alumni sebuah universitas terkenal yang karirnya sudah pada mapan berkumpul & mengunjungi salah seorang Professor mereka yang sudah tua.

Perbincangan berjalan mengasyikkan hingga salah seorang mengeluhkan tentang stres ditempat kerjanya serta hidupnya. Maka Pembicaraan pun temanya berubah. Semua juga merasakan hal yang sama.

Sang Professor permisi ke dapur & membawa berbagai cangkir yang beragam terbuat dari porselen, gelas, plastik dll. Beberapa tampak mahal & Beberapa tampak tidak. Lalu Sang Prof menuang kopi tersebut serta mempersilahkan minum para tamunya.

Profesor : "Jika kamu perhatikan, semua cangkir yang bagus & mahal sudah terambil, menyisahkan cangkir-cangkir yg sederhana & murah. Hal ini adalah normal, oleh karena kalian menginginkan hanya yang terbaik bagi diri kalian. Tanpa kalian sadari, Hal inilah yang membuat kalian berebut dan berlomba untuk mendapatkannya & hal ini membuat diri kalian menjadi stres. 

Kalian menjadi tidak bahagia tatkala cangkir yang ada pada kalian lebih buruk dari teman kalian. Padahal sesungguhnya cangkir-cangkir tersebut tidak menambah apapun terhadap rasa kopi tersebut bukan? 

Bahkan cangkir tersebut malahan menyembunyikan kopi tersebut.

Ingatlah hal ini: 
HIDUP INI SEPERTI SECANGKIR KOPI

Status Pekerjaan, Kondisi Keuangan / Harta, Posisi, Pakaian, Rumah, Mobil kita dan hal-hal lain yang menjadi milik kita, itu semua adalah laksana cangkir-cangkir kopi tersebut. Mereka hanyalah alat atau media menampung hidup kita dan tipe-tipe cangkir tersebut tidak menentukan / mengubah kualitas hidup kita.”

Terkadang, karena konsentrasi kita hanya pada cangkir, kita lupa menikmati kualitas kopi yang ada di dalamnya.

Ingatlah bahwa orang yang paling berbahagia bukanlah mereka yang memiliki semua yang terbaik. Bisa jadi mereka tidak memiliki semua yang terbaik. Namun dia menikmati semua hal terbaik yang ada di dalamnya serta dimilikinya. Mensyukuri detik-detik kehidupannya.

Bayangkan mereka yang untuk bernapas harus membeli oksigen. Kita bisa bernafas dengan gratis dan mudah. Bayangkan mereka yang tidak punya pekerjaan. Bayangkan mereka yang tidak punya uang untuk makan. Mengapa kita masih tidak bersyukur dengan apa yang kita miliki? Fokuslah pada kopi nya dan bukan pada cangkirnya. Fokuslah dengan hidup kita itu sendiri. Selagi Allah masih memberi nafas pada kita. Nikmatilah… Nikmatilah apa yang telah diberikan Allah kepada kita hari ini, Karena Jika kita selalu bersyukur niscaya Allah akan menambah nikmatnya, Tetapi jika kita selalu mengeluh dan tidak pernah bersyukur maka tunggu saja Azab Allah akan segera menghampiri kita.

Kopi memberi kita energi supaya tetap semangat dalam bekerja, dan menjalani hidup ini. Mari kita mereguk kehidupan kita ini seperti kita mereguk kopi. Berenergi dan bersemangat…

Mengapa kopi pahit itu nikmat? Sebab ketika lidah kita mengecap rasa pahit dari kopi. Air ludah kita yang rasanya tawar pun akan terasa manis. Kadang kita harus melewati hidup ini dengan mengecap pahitnya hidup ini. Tapi justru ketika kita merasakan kepahitan. Di situlah kita akan merasakan bahwa hal yang biasa pun akan menjadi lebih manis dan indah. Bukankah begitu. Sebab itu nikmatilah… 

"Life is like a cup of coffee. It’s all about how you make it!"

Sambil menyeruput kopi malam ini aku hanya ingin mengucapkan ….
Selamat Berakhir Pekan
Happy Saturday Night


Share:
Location: Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Indonesia

ARSIP